/* navbar ================== */ #bg_nav { background: #ffffff; width: 850px; height: 29px; font-size: 11px; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; color: #000000; font-weight: bold; margin: 0px auto 0px; padding: 0px; border-top: 1px solid #000000; border-bottom: 1px solid #ffffff; overflow: hidden; } #bg_nav a, #bg_nav a:visited { color: #000000; font-size: 11px; text-decoration: none; text-transform: uppercase; padding: 0px 0px 0px 3px; } #bg_nav a:hover { color: #000000; text-decoration: underline; padding: 0px 0px 0px 3px; } #navleft { width: 500px; float: left; margin: 0px; padding: 0px; } #navright { width: 220px; font-size: 11px; float: right; margin: 0px; padding: 3px 5px 0px 0px; } #navright a img { border: none; margin: 0px; padding: 3px 5px 0px 0px; } #nav { margin: 0px; padding: 0px; list-style: none; } #nav ul { margin: 0px; padding: 0px; list-style: none; } #nav a, #nav a:visited { background: #ffffff; color: #000000; display: block; font-weight: bold; margin: 0px; padding: 8px 15px 8px 15px; border-left: 1px solid #ffffff; } #nav a:hover { background: #c06000; color: #000000; margin: 0px; padding: 8px 15px 8px 15px; text-decoration: none; } #nav li { float: left; margin: 0px; padding: 0px; } #nav li li { float: left; margin: 0px; padding: 0px; width: 150px; } #nav li li a, #nav li li a:link, #nav li li a:visited { background: #ffffff; width: 160px; float: none; margin: 0px; padding: 7px 30px 7px 10px; border-bottom: 1px solid #ffffff; border-left: 1px solid #ffffff; border-right: 1px solid #ffffff; } #nav li li a:hover, #nav li li a:active { background: #c06000; padding: 7px 30px 7px 10px; } #nav li ul { position: absolute; width: 10em; left: -999em; } #nav li:hover ul { left: auto; display: block; } #nav li:hover ul, #nav li.sfhover ul { left: auto; }

Kamis, 19 Februari 2009

Meredam Marah

Perpustakaan Islam...


Marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Dalam riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah saw bersabda Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridlai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridlai (H.R. Ahmad).


DAlam riwayat Abu Hurairah dikatakan Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah (H.R. Malik).
Menahan marah bukan pekerjaan gampang, sangat sulit untuk melakukannya. Ketika ada orang bikin gara-gara yang memancing emosi kita, barangkali darah kita langsung naik ke ubun-ubun, tangan sudah gemetar mau memukul, sumpah serapah sudah berada di ujung lidah tinggal menumpahkan saja, tapi jika saat itu kita mampu menahannya, maka bersyukurlah, karena kita termasuk orang yang kuat.

Cara-cara meredam atau mengendalikan kemarahan:

1. Membaca Ta'awwudz. Rasulullah bersabda Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A'uudzu billahi mina-syaithaani-r-rajiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk (H.R. Bukhari Muslim).

2. Berwudlu. Rasulullah bersabda Kemarahan itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah (H.R. Abud Dawud).

3. Duduk. Dalam sebuah hadist dikatakan Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah (H.R. Abu Dawud).

4. Diam. Dalam sebuah hadist dikatakan Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah (H.R. Ahmad).

5. Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadist dikatakan Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barang siapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud). (H.R. Tirmidzi)

Tidak ada komentar: