/* navbar ================== */ #bg_nav { background: #ffffff; width: 850px; height: 29px; font-size: 11px; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; color: #000000; font-weight: bold; margin: 0px auto 0px; padding: 0px; border-top: 1px solid #000000; border-bottom: 1px solid #ffffff; overflow: hidden; } #bg_nav a, #bg_nav a:visited { color: #000000; font-size: 11px; text-decoration: none; text-transform: uppercase; padding: 0px 0px 0px 3px; } #bg_nav a:hover { color: #000000; text-decoration: underline; padding: 0px 0px 0px 3px; } #navleft { width: 500px; float: left; margin: 0px; padding: 0px; } #navright { width: 220px; font-size: 11px; float: right; margin: 0px; padding: 3px 5px 0px 0px; } #navright a img { border: none; margin: 0px; padding: 3px 5px 0px 0px; } #nav { margin: 0px; padding: 0px; list-style: none; } #nav ul { margin: 0px; padding: 0px; list-style: none; } #nav a, #nav a:visited { background: #ffffff; color: #000000; display: block; font-weight: bold; margin: 0px; padding: 8px 15px 8px 15px; border-left: 1px solid #ffffff; } #nav a:hover { background: #c06000; color: #000000; margin: 0px; padding: 8px 15px 8px 15px; text-decoration: none; } #nav li { float: left; margin: 0px; padding: 0px; } #nav li li { float: left; margin: 0px; padding: 0px; width: 150px; } #nav li li a, #nav li li a:link, #nav li li a:visited { background: #ffffff; width: 160px; float: none; margin: 0px; padding: 7px 30px 7px 10px; border-bottom: 1px solid #ffffff; border-left: 1px solid #ffffff; border-right: 1px solid #ffffff; } #nav li li a:hover, #nav li li a:active { background: #c06000; padding: 7px 30px 7px 10px; } #nav li ul { position: absolute; width: 10em; left: -999em; } #nav li:hover ul { left: auto; display: block; } #nav li:hover ul, #nav li.sfhover ul { left: auto; }

Rabu, 18 Februari 2009

Mana yang bener nih ?

Suatu hari Bapak kepala sekolah memanggil wali kelas murid kelas 3 SD Kampung jati.
“ pak Tono ( Wali kelas ) … saya baru saja memeriksa hasil penilaian Pak Tono kepada murid-murid Bapak dan.. menurut saya Pak Tono terlalu murah dan mudah memberi nilai tinggi pada anak-anak didik Bapak…

“Ini contohnya, si Rudi ini nilai Matematikanya tinggi sekali, masa 9, terus IPA nya juga 9, lihat ini bahasa inggris kok 8, seharusnya pak Tono kasih nilai 6, karena tidak mungkin si Rudi ini bisa dapet nilai 9 begini… kalau begini ya.. gak usah dikasih mata pelajaran lagi dia kan sudah pintar, sudah hebat, gak bisa ini, gak bisa….”
“jadi bagaiman Pak ?” jawab Pak Tono.
“ ya.. harus dirubah itu…, sesuai petunjuk saya, mau saya nilainya dirubah karena gak cocok untuk murid kelas 3 seperti Rudi itu” tegas kepala sekolah.
“ tapi pak menurut saya, si Rudi ini memang seharusnya dapat nilai itu, setiap tugas yang saya berikan dapat diselesaikan dengan mudah oleh dia, bahkan seringkali diatas target yang saya tetapkan, dan saya sangat mengenail anak-anak didik saya, saya tau mereka semua pintar-pintar dan memang begitu keadaannya”terang Pak Tono.
“Wah gak mungkin itu, kok Pak Tono ini percaya dengan anak-anak, bisa saja mereka mencontek dan pak tono gak tau, pokoknya harus dirubah, jangan percaya anak-anak 100% begitu mudah”kilah kepala sekolah.
“pak, saya yakin dengan kemampuan anak-anak didik saya, saya percaya mereka jujur…..
“tidak bisa pak Tono, mau saya itu dirubah, gak mungkin anak-anak itu diberi nilai 8, wah sempurna banget tuh,”tegas kepala sekolah. “langsung aja SMU!!!”
“ kalo tidak, Pak Tono dapet sangsi!!”
…………………………
Wah..wah…wah… gak bakal selesai ini… siapa yang seharusnya diikuti yahh… siapa yang paling mengenal anak didik?Pak Kepala Sekolah atau wali kelas….
Jawab sendiri deh….


Tidak ada komentar: